Dear all,
Fiuhhhh kalo baca judulnya keliatan banget deh curcol para karyawan. Hahahaa... Ya begitulah kalo nasib jadi karyawan. Hukum mutlak yang menjadi keharusan, kalo bos kita orang yang cukup diktaktor. Apalagi kalau perusahan yang masih dipegang Owner, harus rajin-rajin elus-elus dada deh.
Tapi semua itu sudah menjadi pilihan kita, apapun pekerjaanya minumnya tetap teh botol sosro. Nah lo ngaco... Kembali ke masalah si bos tadi, gimana caranya supaya hal tersebut nggak mengganggu kinerja kita? Kadang kala kita sudah berusaha sekuat tenaga bahkan semua prosedur yang benar telah kita jalani namun masih tetap salah di mata bos? Lebih parahnya lagi kalo bos kita suka marahin kita di depan banyak orang. Waduh... semoga ga ada yang gitu ya.
Berdasarkan pengalaman gue, mungkin ini bisa membantu rekan-rekan yang pernah mengalami hal-hal seperti itu. Yuk disimak....
Sumber: http://wewewe.pengalaman-pribadi.com
Fiuhhhh kalo baca judulnya keliatan banget deh curcol para karyawan. Hahahaa... Ya begitulah kalo nasib jadi karyawan. Hukum mutlak yang menjadi keharusan, kalo bos kita orang yang cukup diktaktor. Apalagi kalau perusahan yang masih dipegang Owner, harus rajin-rajin elus-elus dada deh.
Tutup mata + tutup telinga aja waktu bos marah, lagipula kalo marah-marah yang bakalan stoke siapa. Hihihi... |
Berdasarkan pengalaman gue, mungkin ini bisa membantu rekan-rekan yang pernah mengalami hal-hal seperti itu. Yuk disimak....
- Diam dulu dan terima apa aja yang dibilang sama si bos. Anggap aja anjing lagi gonggong. Mau dianggap anjing pom, anjing shitzu, atau doberman sekalian. Pokonya anjing deh... ups... bukan maksud menghina ya. Perumpamaan aja. Tapi kalo disuruh jawab jangan diem juga. Bisa-bisa dilempar Botol Aqua (kalo yang ada botol Aqua, kalo yang ada botol bir gimana? bisa bocor kepala). Jawabnya yang pertama minta maaf dulu (walaupun ga salah, kan pasal 1 : BOS SELALU BENAR!!!), setelah minta maaf bilang tidak akan mengulanginya lagi. Kemudian baru jawab pertanyaannya tapi jangan membenarkan diri sendiri ketika bos lagi marah (ingat pasal 1 lagi).
- Ambil sisi positifnya, kenapa kita dimarah. Bisa jadi memang kita juga yang salah, atau kalau ga salahpun anggap marahan si bos sebagai masukan.
- Buat perbaikan, atau kalau diperusahan gw buatnya pertanggungjawaban gitu. Diketik di Ms. Word, isinya penjelasan kita yang didukung dengan bukti-bukti. Tapi ingat ya.... bahasa yang digunakan harus tetap bisa diterima oleh si Bos. Berabe urusannya kalo gara-gara bahasa yang kita gunakan salah, apalagi bahasa tulis. Tidak semua orang punya interpretasi yang sama ketika membaca.
- Kalau terlanjur sakit hati, berdoa aja. Biar pikiran kembali tenang dan jernih. Dan ingat semua terjadi karena karma kita sendiri, anggap aja karma buruk lagi berbuah. Tapi dengan menerima dan menghilangkan kebencian, kita sudah menanam karma baik. Kalau Bos kita masih juga marah sama kita, anggap aja dia lagi menanam karma Buruk. Intinya kembangkan cinta kasih, karena kebencian juga menyakiti diri kita sendiri loh. Jadi ga ada gunanya.
- Jangan menyerah. Tunjukan kinerja kita, walaupun hal sebelumnya membuat kita dimarah. Anggaplah kemarahan bos itu sebagai cambuk untuk membuat kita bekerja lebih baik. Kalau istilah umumnya apa ya namanya? kalau gw bilang, kita harus "Jengah" dan tunjukan bahwa ini loh gw bisa.
- Biar bagaimanapun kita mencari pembenar, dia tetaplah bos kita. Yang harus kita hormati dan patuhi. Jadi pilihan satu-satunya adalah menjalaninya. Kecuali jika hal tersebut sudah sangat-sangat keterlaluan dan sangat membuat tidak nyaman, pilihan terkahir adalah mencari pekerjaan lain.
Sumber: http://wewewe.pengalaman-pribadi.com
Comments
Post a Comment